Bayang-bayangmu di sana

images
Sumber: cerpen.com

Aku waktu itu berada jauh dibelakangmu. Memandangmu penuh harap dengan melodi-melodi jalanan yang berisik. Kau tampak anggun dengan pesona merah mudamu. Senyum manismu seakan madu surga yang memabukkan. Aku tahu kamu sedang menunggu sesuatu. Dan itu bukan aku.

Entah kau sadar atau tidak, aku duduk manis di samping ibu-ibu yang sedang memainkan smartphone-nya. Jauh berada di belakangmu. Dari sini nampak jelas keanggunanmu dan kelincahanmu. Secara langsung aku bisa menafsirkan keramahanmu jika kau tak berlagak cuek seperti itu.

Aku bisa saja menghampirimu. Menyapamu dengan kata-kata yang sedikit bersahabat. Aku juga bisa membahas apa saja sesuai dengan keinginanmu. Meski tidak sempurna, aku yakin pemikiranku sama dengan mawar-mawar itu. Kelihatannya saja berduri, tapi jangan menyangkal bahwa itu akhirnya memang indah.

Tapi, kau tahu juga. Bahwa aku tidak akan melakukannya. Aku cukup menikmati momen itu. Aku sendiri tak mau merusaknya dengan ocehan hayalan yang bisa merusak senyummu. Biarlah kau menunggu di sana. Biarlah sepi menemani nyamanmu. Kau akan lebih fokus bermain dengan anganmu. Kau akan mendapatlkan tafsiran-tafsiran yang luar biasa.

Aku masih saja di sini melukis indah parasmu dengan memoriku. Segala yang berhubungan dengan arlojiku kan kuperlambat sedemikian rupa untuk menikmati indah pelangi samar-samar di matamu. Kali ini harum nadamu hanya samar-samar bersautan dengan kicau burung-burung jalanan.

Aku menghitung setiap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila aku tetap di sini dan jika aku menghampirimu. Tapi, tenanglah, perhitunganku tak akan merugikanku dan mengecewakanku. Aku tetap di sini menghapal lekuk indah anggunmu untuk kubawa pulang dan ksesalkan dalam referensi mimpiku. Aku sungguh bukan naïf, tapi inilah fakta perasaan yang dibatasi oleh hukum semesta.

Kau pernah lihat bintang. Atau begini, apa kau pernah mencintai purnama. Apa kau pernah berharap disaat ada bintang jatuh.

Aku tahu momen-momen itu hanya pantas dinikmati dengan mengaguminya. Dan setiap melihatnya, ada suasana magis yang membuat hati nyaman, pikiran tenang, dan tak ada satupun masalah yang yang bisa mengganggu.

Pun juga kamu. Sekali lagi, tetaplah bernafas dan menjalani hari-harimu. Biarlah semesta yang menjagamu. Biarkan angin menuntunmu terbang. Hingga kau yang ada disana tahu ada puisi-puisi yang berada disampingmu. Menggantikan bayanmu dan selalu menemanimu.

Jadi, yang terjadi kemudian, aku hanya menikmati nafasku. Setiap nafas yang kuhirup di sini, aku bersyukur masih bisa memikirkanmu di sudut pemikiran-pemikiran yang lain. Aku masih bisa menggodamu dengan pikiran dan anganku hingga waktu-waktu berlalu.

Hingga akhirnya, aku tak bisa menemukanmu lagi di sini. Meski, harum jejakmu masih terasa, tetap saja rindu ini belum sepenuhnya terpuaskan. Rindu yang sekarang masih sama dengan rindu-rindu yang lalu. Menyenangkan.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s