Title: Travellous “Lost in Europe, Found a Love”
Author: Andrei Budiman
Publisher: Penerbit B First
Published: 2012
Page: 213 p
ISBN: 9786028864480
Detail: Goodreads
Jangan hanya sekedar berani bermimpi. Andrei Budiman.
Buku yang akan saya share pada kesempatan kali ini yaitu masih bertemakan Travel Books. Sebuah buku perjalanan dari pemuda yang lahir di Banjarmasin ini bercerita tentang perjalanannya berkeliling Eropa. Tekad yang kuat dan keberaniannya membuat Ia mendapatkan berbagai masalah dan juga mendapatkan banyak keberuntungan.
Menurut saya buku ini sangat menarik untuk dibaca. Penggunaan kata dan kalimat juga mudah untuk dipahami. Dalam buku ini juga diselipkan beberapa gambar asli dari koleksi pribadi selama berkeliling Eropa.
Ketika membaca buku ini, pertama memang saya merasa sedang membaca sebuah buku cerita perjalanan seseorang. Tapi kemudian setelah menginjak pertengahan buku, penyajian cerita tidak hanya berbicara tempat-tempat indah, melainkan Andrei juga menyuguhkan kisah-kisah percintaan yang dramatis selama berada di Eropa. Inilah Travel Books yang menggunakan gaya fiksi dalam penulisannya.
Tidak hanya berdecak kagum ketika saya juga ikut membayangkan tempat-tempat yang dikunjungi Andrei. Tidak jarang alias sering juga saya terbahak-bahak ketika sampai di halaman-halaman tertentu. Karena ada kisah-kisah kekonyolannya yang ia tuliskan dalam buku ini. Dan inilah yang sekali lagi menjadikan buku ini menarik untuk dibaca.
Buku ini terbagi atas empat bab diantaranya adalah Impian Besar, Into the New World, Bitter Sweet, dan Atas Nama Kenangan.
Dalam bab Impian Besar, disinilah Andrei mulai kisahnya dari bermimpi. Impian Andrei sudah ia bangun sejak masih berseragam putih abu-abu. Impiannya berkeliling Eropa baru ada jalan setelah ia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pada saat kuliah inilah Andrei punya kesempatan untuk backpaker an ke Eropa dalam rangka mengikuti sebuah workshop film di Perancis.
Memang untuk masalah biaya konsumsi dan tempat tinggal selama workshop akan dibiayai oleh pihak kampus. Tapi untuk biaya akomodasi perjalanan ditanggung oleh masing-masing peserta. Maka dari itulah, Andrei berusaha keras untuk mendapatkan tiket termurah untuk menuju ke Eropa.
Pencarian tiket pesawat dilakukan Andrei di luar negeri. Maka, mulailah Andrei dalam perjalananny ke Eropa diawali dengan negara-negara Asia. Pencarian tiket dimulai dari Negara Singapura, tapi di negara ini Andrei belum mendapatkan tiket. Dilanjutkan ke Negara Malaysia, disinilah Andrei mendapatkan tiket ke Eropa dengan harga yang murah dengan tujuan Negara Jerman. Di Malaysia, ia juga mendapatkan beberapa keberuntungan dan juga mendapatkan masalah. Beruntung karena ia bertemu seorang bos yang mirip mafia, dan bermasalah ketika ia harus berurusan dengan host yang menawarinya untuk mengikuti lomba menendang bola dalam pagelaran fashion show. Karena pada akhirnya ia membuat salah satu model fashion show pingsan akibat kepalanya terkena pantulan bola yang habis ditendang Andrei. Woooooo.
Perjalanan Andrei berlanjut ke Negara Brunei Darussalam dan Thailand untuk transit. Setelah itu sampailah ia di Eropa, tepatnya di Frankfurt, Jerman.
Itulah awal dari perjalanan Andrei untuk menjelajahi negara-negara Eropa.
Dalam kisahnya, Andrei ditemukan sosok-sosok wanita yang menghiasi hampir setengahnya cerita dibuku ini. Wanita-wanita inilah yang menjadikan cerita dalam buku ini menjadi cerita perjalanan yang dipenuhi dengan drama percintaan dan kisah asmara dari penulisnya.
Anne, seorang gadis Belanda berambut pirang dan manis yang membantunya memperbaiki ban sepeda yang bocor. Gadis ini juga menjadi sahabat baik Andrei ketika tinggal di Belanda.

Ling, sahabat sejati Andrei. Seorang gadis dari negeri China.

Jules, gadis keturunan China. Tapi dia merupakan mahasiswi undangan dari Negara Inggris. Gadis inilah yang menghidupkan cerita asmara Andrei selama di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya.

Ketika membaca buku ini saya mendapatkan keindahan Perancis, Menara Eiffelnya, keindahan negara-negara Eropa lainnya, mendapatkan pengalaman-pengalaman dalam bayangan yang tersusun atas kata dan kalimat yang tidak membosankan.
Andrei peramu handal dalam mengolah kata-kata dari kisah perjalanannya yang kata Trinity menjadi kisah yang menarik, menggelitik, tanpa bikin ngilu.
Selain Jerman dan Belanda, dalam buku ini Andrei juga menceritakan perjalanannya ke Negara Belgia, Perancis, dan Swiss. Di negara-negara tersebut, negara Perancis merupakan negara yang dominan menjadi latar tempat cerita dalam buku ini.
…Coba engkau dengar lagu ini.
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi.
Langi-langit kamar jadi penuh gambar wajahmu.
Yang bening sejuk segar.
Kapan lagi kita akan bertemu?
Meski hanya sekilas kau tersenyum kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tatapanmu membasuh luka…